Mars PIJAR Indonesia
Dengan semangat PIJAR Indonesia kita maju bersama. Dengan aksi reformasi tegakkan demokrasi. Hilangkan ketakutan, hilangkan ketakutan hancurkan hantu di kepala. Bersama PIJAR Indonesia lawan penindasan.....
Posted on 16.14

Presiden RI Terima Menlu Myanmar

Filed Under () By PIJAR Indonesia

Jakarta, Kompas - Presiden Megawati Soekarnoputri menerima Menlu Myanmar Win Aung. Dalam pertemuan itu, kepada Win Aung, Presiden mengharapkan pulihnya proses rekonsiliasi dan demokrasi di Myanmar. Pernyataan Megawati ini berkaitan dengan penyelesaian terhadap masalah penahanan tokoh prodemokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi.

Pernyataan Presiden Megawati ini disampaikan kepada para wartawan oleh Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda usai pertemuan Megawati dengan Win Aung di Istana Negara, Jakarta, Senin (28/7).

Kepada Presiden Megawati, kata Hassan Wirajuda, Menlu Win Aung mengatakan, masalah Suu Kyi diharapkan bisa diselesaikan dengan dialog yang lebih tenang dan tidak gembar-gembor di media, apalagi perdebatan-perdebatan terbuka yang hanya membawa langkah mundur.

"Presiden juga menyampaikan posisi dasar kita sebagai kolega ASEAN, sebagai ketua ASEAN, ingin terus mengadakan dialog dengan Myanmar ke arah pulihnya proses rekonsiliasi dan demokrasi di Myanmar," demikian kata Presiden yang disampaikan Menlu.

Selain itu, masih kata Wirajuda, Presiden mengharapkan agar para pemimpin Myanmar yakin untuk terus mengadakan dialog dengan ASEAN soal Suu Kyi tersebut.

Sementara itu Menlu Win Aung melukiskan bangsanya selama ini mampu menjaga keutuhan wilayahnya dari ancaman disintegrasi. Ia mengatakan, seperti Indonesia, Myanmar merdeka karena perjuangan melawan penjajahan. Selain itu, kata Win Aung, Myanmar terdiri dari berbagai suku bangsa. "Mereka bisa mampu mendorong ke arah rekonsiliasi dan demokratisasi. Ini suatu dilema yang tidak mudah," ujar Win Aung yang dikutip Wirajuda.

Oleh karena itu, lanjut Wirajuda, Myanmar menaruh kepercayaan kepada Indonesia sebagai jaminan. "Jaminan ini sebagai hal yang spesifik. Seperti kita ketahui ungkapan di antara para pemimpin ASEAN akhir- akhir ini bahwa ASEAN dapat melakukan pendekatan terhadap Myanmar," ujar Wirajuda.

Ketika Megawati menerima Menlu Win Aung, di seberang jalan depan Istana Merdeka terjadi aksi unjuk rasa dari kelompok Pijar yang menginginkan agar pemerintah militer Myanmar membebaskan Suu Kyi yang ditahan sejak tanggal 30 Mei.

Diundang

Ketika berada di Bandung, Wirajuda mengatakan, Indonesia memutuskan untuk terus berdialog dengan Myanmar dan tetap menggunakan sistem diplomasi tertutup. Indonesia yakin, pendekatan itu lebih efektif untuk membantu penyelesaian masalah Myanmar. Seiring dengan itu, Myanmar juga membuka jalur dialog langsung dengan Indonesia.

Penegasan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda usai membuka pertemuan tingkat pejabat tinggi (SOM) Konferensi Kerja Sama Sub-regional Asia-Afrika (AASROC) di Bandung, Jawa Barat hari Senin, 28 Juli.

Menlu menjelaskan, Menlu Myanmar Win Aung yang kini sedang berada di Indonesia selaku Utusan Khusus Jenderal Than Swee, memang diundang dalam pertemuan di Bandung kali ini. Namun tidak akan ada forum khusus yang membahas tentang Myanmar selama pertemuan AASROC.

"Dalam pertemuan ini kita tidak bermaksud mengadakan pertemuan khusus atau dialog, baik secara formal maupun informal khusus mengenai Myanmar.

Myanmar memang diundang, dalam hal ini Menteri Luar Negerinya hadir, dalam kedudukan Myanmar sebagai salah satu dari lima negara co-sponsor pertemuan KAA tahun 1955 dulu. "Myanmar hadir dalam posisi itu. Tetapi mungkin saja antar-Menlu ASEAN makan atau minum bersama," ujarnya.

Menlu menegaskan, ada kepercayaan besar dari Myanmar kepada Indonesia sebagai individu maupun sebagai Ketua ASEAN. Dalam kapasitas itu, Indonesia akan terus berupaya melakukan dialog dengan Myanmar, meski menggunakan pendekatan diam-diam. (OSD/ELY/B11/RIE)

0 komentar