Mars PIJAR Indonesia
Dengan semangat PIJAR Indonesia kita maju bersama. Dengan aksi reformasi tegakkan demokrasi. Hilangkan ketakutan, hilangkan ketakutan hancurkan hantu di kepala. Bersama PIJAR Indonesia lawan penindasan.....
Posted on 19.09

Massa Anak Muda Demo Tolak Pemilu

Filed Under () By PIJAR Indonesia

Rabu, 14 Januari 2004

TEMPO Interaktif, Jakarta: Sekitar 150 orang gabungan dari Mahasiswa, lembaga swadaya masyarakat dan warga gusuran menggelar aksi unjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia, Rabu (14/1) sekitar pukul 12.00 WIB. Mereka menyerukan tuntutan menolak pemilihan umum dan mendesak pembentukan pemerintahan kaum muda.

Gabungan massa itu terdiri dari mahasiswa, seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI MPO), Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Himpunan Mahasiswa Budha Indonesia (HIKMA BUDI), Jaringan Mahasiswa Demokratik (JMD). Sedangkan dari LSM seperti, Gerakan Pemuda Kerakyatan (GPK), Lingkar Study Aksi dan Demokrasi Indonesia, Serikat Pengacara Rakyat, Pusat Informasi dan Jaringan untuk Informasi (PIJAR), Revolusi Kaum Muda (RKM). Sementara itu, dari warga penggusuran mereka berasal dari warga gusuran Kampung Baru dan Jembatan Besi, Jakarta Barat.

Menurut salah seorang Koordinator Aksi Demo dari LMND, Gigih, pihaknya penuntut Komisi Pemilihan Umum sebagai lembaga penyelenggara Pemilu untuk bersikap tegas terhadap para politisi dan partai busuk. KPU harus berani membawa para politisi dan partai busuk ke pengadilan untuk ditindak secara hukum. "Kalau hal ini tidak segera dilakukan hingga batas waktu penerimaan caleg, tanggal 20 Januari maka kaum muda layak mengatakan, tidak percaya Pemilu 2004," kata Gigih.

Selain itu, mereka juga menyerukan pada kaum muda untuk bersatu dan menjadi kekuatan ekstra parlementer. Alasannya, menurut Gigih, karena hampir 70 persen daftar caleg jadi yang diserahkan partai politik ke KPU adalah muka-muka lama yang berlumuran kejahatan korupsi. Begitu juga dalam daftar calon presiden bermunculan wajah lama, seperti Akbar Tanjung. "Mereka jelas-jelas adalah konseptor pemiskinan sistematis bagi rakyat, ternyata tanpa malu-malu masih berani mencalonkan diri," ujarnya.

Mereka juga menuduh Megawati, Amien Rais, Hamzah Haz, Yusril Ihza Mahendra, sebagai kelompok reformis gadungan yang sampai saat ini masih bekerjasama dengan kekuatan Orde Baru dan militer untuk kemenangan mereka dalam Pemilu 2004. Sehingga dipastikan Pemilu 2004 hanya menjadi ajang formal atau reuni kekuatan sisa-sisa Orde Baru, untuk berkuasa kembali melalui institusi DPR, DPRD, DPD serta Presiden.

Aksi unjuk rasa di Bundaran HI itu tidak berlangsung lama, para pengunjuk rasa langsung berjalan menuju kantor KPU di jalan Imam Bonjol. Rencananya di tempat itu mereka juga akan menggelar aksi unjuk rasa dengan tuntutan yang sama.

Ramidi - Tempo News Room

0 komentar