Mars PIJAR Indonesia
Dengan semangat PIJAR Indonesia kita maju bersama. Dengan aksi reformasi tegakkan demokrasi. Hilangkan ketakutan, hilangkan ketakutan hancurkan hantu di kepala. Bersama PIJAR Indonesia lawan penindasan.....
Posted on 19.08

Koalisi Nasional Anti Orde Baru Demo di Monas

Filed Under () By PIJAR Indonesia

Selasa, 29 Mei 2001 | 11:26 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD), Budiman Sudjatmiko, bergabung dengan pengacara Hendardi dan pengamat politik Arbi Sanit. Mereka bergabung aksi unjuk rasa oleh Koalisi Nasional Anti Orde Baru di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (29/5) siang, untuk menolak Orde Baru dan Sidang Istimewa.

Arbi dalam orasinya menuturkan pelaksanaan Sidang Istimewa itu terjadi karena keputusan mayoritas di parlemen masih berada di tangan orang-orang Orde Baru.

Hendardi berpendapat yang terjadi sekarang ini hanya soal rebutan kekuasaan antar elite politik. “ Saya malas berkomentar karena mereka bukan memikirkan publik, tapi kepentingan kelompok masing-masing,” ujar aktivis Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) ini.

Di mata Hendardi aksi massa di Lapangan Monas sah-sah saja karena merupakan bentuk kontrol rakyat terhadap parlemen. Selain Budiman, Hendardi dan Arbi, tampak pula aktivis Yeni Rosa Damayanti, sosiolog Universitas Indonesia Thamrin Amal Tomagola, Deliar Noer dan penyanyi Franky Sahilatua.

Koalisi Nasional Anti Orde Baru kemudian menggabungkan diri dengan massa pendukung Presiden Abdurrahman Wahid dari Jawa Timur. “Kami datang ke sini (Jakarta) untuk menyampaikan aspirasi,” ujar Misbahus Salam, salah satu demonstran dari Jember yang bertekad akan bertahan di Jakarta hingga DPR membatalkan Sidang Istimewa.

Massa mulai mengalir ke Lapangan Monas sekitar pukul 14.00 WIB. Aliran massa diawali oleh rombongan mahasiswa ataupun pemuda yang menggunakan puluhan bus mini. Mereka membawa berbagai poster karikatur yang isinya mengaitkan elite politik dengan Orde Baru. Di antara mereka tampak aktivis dari PRD, Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi (LMND) dan Pijar. Sementara rombongan terakhir yang bergabung adalah massa yang berasal dari PMII.

Setelah dilakukan pembacaan Deklarasi Rakyat Koalisi Nasional Anti Orba massa bergerak menuju Gedung Mahkamah Agung. Pengamanan oleh polisi tampak tidak terlalu ketat. Mereka hanya dilengkapi dengan tameng tanpa terlihat membawa senjata. Beberapa anggota polisi wanita turut membantu rekannya mengamankan para demonstran. (Istiqomatul Hayati/Wuragil)

0 komentar