Pernyataan Sikap PIJAR Indonesia
Terhadap
Global Forum on Migration and Development
Mulai hari ini, 27-30 Oktober 2008, sekitar 150 pemimpin dari negara-negara maju dan miskin dunia ketiga, akan bertemu dalam sebuah pertemuan global tentang migrasi dan pembangunan atau Global Forum on Migration and Development atau GFMD 2008 di Manila, Filipina.
Sama seperti pada pertemuan pertama di Brussel pada tahun lalu, agenda utama GFMD tahun ini yaitu bagaimana memaksimalkan uang remiten yang didapat dari penghasilan buruh migran dan keuntungan dari migrasi untuk pembangunan. Seperti tahun lalu juga, pada tahun ini para pemimpin atau delegasi dari pemimpin negara-negara yang hadir juga tidak akan membahas isu-isu hak asasi manusia, seperti perlindungan buruh migran dan upah di bawah standar (underpayment), yang sebenarnya penting dan mendesak untuk dibicarakan dalam pertemuan ini.
Jelas sekali, melihat agenda pembahasan dan bingkai kerja GFMD yang tidak akan membahas isu-isu hak asasi manusia, baik pada tahun ini ataupun pada tahun pertama sebelumnya, menunjukkan bahwa pertemuan ini merupakan sebagai salah satu bentuk legitimasi terhadap keberlangsungan perbudakan modern yang dilakukan negara-negara maju atas para pekerja migran yang berasal dari negara-negara miskin dunia ketiga, seperti halnya dari Indonesia.
Padahal, faktanya di tengah pembangunan dan aksi migrasi yang sedang berlangsung di negara-negara miskin dunia ketiga banyak sekali pelanggaran atau kejahatan hak asasi manusia terjadi. Seperti di antaranya, pemenuhan buruh-buruh murah, penerapan sistem kerja kontrak, outsourching, mempekerjakan anak di bawah umur, membayar buruh migran dengan upah di bawah standar (underpayment) dan pelecehan psikologis dan fisik yang terutama dialami para pekerja perempuan. Semua itu terus terjadi karena ketertundukan pemerintah dari negara-negara miskin dunia ketiga terhadap negara-negara maju yang terus menerus dan melenggang bebas menghisap tenaga dan hasil kerja para pekerja migran.
Atas dasar itu, kami pemuda-pemudi yang menghimpun diri dalam PIJAR Indonesia menyatakan: menolak tegas pertemuan Global Forum on Migration and Development yang kami nilai sebagai bentuk "forum konspirasi" negara-negara maju menindas para pekerja migran dari negara-negara miskin dunia ketiga.
Kami juga menuntut pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla:
- Meratifikasi Konvensi Internasional Perlindungan Hak-hak Semua Pekerja/Buruh Migran dan Anggota-anggota Keluarganya (Konvensi Buruh Migran).
- Merevisi UU Nomor 39 tahun 2004 Tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri berdasarkan Konvensi Internasional Perlindungan Hak-hak Pekerja/Buruh Migran beserta Keluarganya, yang turut melibatkan buruh migran dalam pembahasannya.
- Menaikkan upah pekerja/buruh di Indonesia sesuai dengan tuntutan para buruh selama ini.
- Menghentikan sistem kerja kontrak dan outsourching
Demikian siaran pers ini kami sampaikan
Jakarta, 27 Oktober 2008
Pengurus Pusat PIJAR Indonesia
ARIO ADITYO
Ketua
YUNINDYA DEDDY
Sekretaris Jendral
Informasi:
Tel: +85297130403 (Inyo), 081371886494 (Deddy)
E-mail: pijarindonesia@yahoo.com, pijarindonesia@gmail.com
Blog: http://www.kabardaripijar.blogspot.com
0 komentar
Posting Komentar