Minggu, 7 September 2008
11.00 AM
Indonesian Migrant Workers Union (IMWU) melakukan aksi massa dengan tuntutan utama “Blacklist Agen dan Majikan Pemeras BMI” di Queen Elizabeth Stadium, Wan Chai, di Perayaan Hari Kemerdekaan RI yang ke 63. Aksi ini sendiri merupakan aksi lanjutan, dari aksi yang digelar pada Minggu, 17 Agustus 2008 di kediaman Konjen RI, Aberdeen.
Aksi ini dilakukan oleh 61 orang anggota IMWU. Aksi ini sendiri dibagi dua, guna memastikan pesan yang ingin disampaikan kepada Menakertrans RI dan Konjen RI Hong Kong. Aksi yang dilakukan di dalam dilakukan oleh 10 orang anggota IMWU.
11.15 AM
Menakertrans RI, Eman Suparno, mengisi acara dengan menyanyikan lagu berjudul “Sri kapan kowe bali”. Disaat inilah anggota IMWU yang masuk ke dalam membentangkan 2 buah spanduk bertuliskan “stop underpayment” dan “blacklist agen dan majikan pemeras BMI!”.
Tiga menit pertama, aksi kelompok pertama di hentikan, tidak sampai 10 menit kemudian, petugas keamanan KJRI Hong Kong langsung bertindak untuk menghentikan aksi kelompok kedua yang dilakukan secara terpencar tersebut. Tindakan yang dilakukan oleh petugas keamanan untuk menhentikan aksi tersebut adalah dengan cara merebut spanduk, mencakar, memukul dan menyeret peserta aksi keluar.
Saat menyeret peserta aksi tersebut tindakan kekerasan yang dilakukan semakin meningkat. Disertai makian seperti “dasar babu pelacur”, “kalian monyet”, “bangsat”, “perusuh”, “tidak sopan”, “disini kita yang kuasa”, tindakan pemukulan dan plecehan seksual terhadapa peserta aksi dilakukan oleh petugas keamanan KJRI HK.
Para korban tindakan pemukulan, cekik, cakar adalah : Sri Mintarti (Wakil Ketua IMWU), Santi Yustiani, Antik Pristiwahyudi, Sahlan, Toiman Maryani, Luluh Respati. Ganes Prakasiwi, Anggita Rizki. Emiati, Luluh Respati. Korban tindakan penyekapan adalah Ganes Prakasiwi. Korban yang harus dilarikan kerumah sakit adalah Ganes Prakasiwi dan Luluh Respati. Korban pelecehan seksual adalah Emiati.
12.30 PM
Ganes, korban penyekapan dilepas akibat tekanan yang dilakukan oleh aksi massa dan perwakilan IMWU. Seorang laki-laki yang mengaku anggota DPRD Jawa Timur dari Komisi E, mengatakan aksi yang digelar oleh IMWU ini telah membuat malu negara Indonesia. Para korban melaporkan tindakan kekerasan ini ke polisi. Aksi massa, tetap dilanjutkan.
14.00 PM
Aksi bubar.
0 komentar
Posting Komentar