Kamis, 26 Juni 2008 - 06:07 wib
Hariyanto Kurniawan - Okezone
JAKARTA - Penyisiran yang dilakukan oleh pihak kepolisian pada Rabu 25 Juni malam hingga Kamis 26 Juni dinihari terhadap para mahasiswa yang terlibat dalam demonstrasi anti kenaikan BBM, dianggap menggunakan cara-cara seperti era Soeharto dan Megawati.
"Ini pemasungan terhadap hak asasi manusia dan kemunduran demokrasi," kata Ketua Pusat Informasi dan Jaringan Aksi Reformasi (Pijar) Ario Adityo dalam lembaran siaran pers-nya kepada okezone, Kamis (26/6/2008).
Menurutnya hal ini sangat ironis. Karena penangkapan para aktivis justru terjadi di era reformasi. Di mana kebebasan berpendapat dan berkumpul, merupakan salah satu tuntutan dari reformasi yang harus dipenuhi oleh negara atau pemerintah.
"Padahal, pasca reformasi aparat polisi dituntut untuk tidak lagi menggunakan cara-cara kekerasan dan melanggar HAM, ketika menghadapi aksi demonstrasi, termasuk menangkapi para demonstran," tegasnya.
Maka itu, Aryo yang mengecam tindakan penangkapan para aktivis mahasiswa ini, meminta polisi membebaskan seluruh aktivis. (hri)
0 komentar
Posting Komentar